Mungkin anda pernah menemukan jenis website statis dan dinamis ketika sedang Brosing di internet. Tahukah kamu website merupakan salah satu platform yang cukup populer di era digital, seperti sekarang. Meski begitu banyak orang yang belum mengetahui tentang keberagaman jenis website. Ada dua hal yang paling sering dibahas yaitu website statis dan dinamis.
lalu apa aja sih yang membedakan website statis dan dinamis?
Apa itu website statis dan dinamis?
1. Website Statis
Website statis ini merupakan website yang di dalamnya terdiri dari halaman yang berisi serangkaian file HTML dan tidak bisa dirubah langsung oleh pengguna, dan harus melalui script di program.
File- file yang ada pada halaman akan membangun halaman web statis. Selain itu file HTML ini juga terpisah. Dalam penggunaan web statis ini cukup mudah, tetapi masih kurang fleksibel untuk melakukan perubahan.
2. Website Dinamis
Sementara website dinamis merupakan situs yang menggunakan teknologi server, seperti PHP untuk membangun sebuah halaman web. Website dinamis memungkinkan para pengguna bisa berinteraksi secara langsung dengan halaman, seperti mengedit konten yang ada pada web, menambah, atau menghapus.
Jika pengguna ingin mengubah apapun yang ada pada halaman, pengguna tidak perlu membuka struktur kodenya terlebih dahulu, sehingga bisa mempermudah untuk diperbarui. Biasanya website dinamis menggunakan bantuan CMS untuk memanajemen konten.
Perbedaan Website Statis dan Dinamis
Setelah mengetahui perngertian dari website statis dan dinamis, selanjutnya anda juga mengetahui perbedaan antara dua jenis web tersebut. Berikut beberapa faktor yang bisa membedakan web statis dan dinamis:
a. Kapasitas Database
Perbedaan yang pertama yaitu terletak pada kapasitas databse. Database yang digunakan pada website statis tidak terlalu besar. Hal ini dikarenakan pengguna tidak perlu menyimpan berbagai data yang penting. Berbeda dengan web statis, web dinamis ternyata memerlukan database yang cukup besar. Database ini akan digunakan untuk menyimpan berbagai macam data dan juga memproses data.
b. Ukuran Website
Website statis dan dinamis juga memiliki perbedaan pada ukuran website. Website statis memiliki ukuran yang cenderung kecil dibandingkan dengan website dinamis. Hal ini dikarenakan website statis memiliki sistem program yang kecil.
Website statis ini meskipun memiliki ukuran kecil tetapi juga memiliki keunggulan. Website jenis ini juga cenderung lebih cepat diakses oleh pengguna daripada dinamis. Website dinamis memang memiliki ukuran yang cukup besar karena memiliki sistem pemrogaman dan bahasa pemrogaman yang bersifat lebih kompleks.
c. Isi Konten
Pada umumnya isi konten web statis cenderung jarang mengalami perubahan, sementara itu web dinamis cenderung lebih sering berubah. Hal ini yang menjadi salah satu penyebab web dinamis terlihat lebih menarik daripada statis.
Informasi yang disajikan oleh web dinamis juga cenderung berubah. Sedangkan pada web statis perubahan seperti itu tidak akan bisa terjadi karena isi konten sudah ditetapkan oleh pemiliknya sejak awal pembuatan.
d. Desain Web
Dalam sebuah desain web bisa digunakan sebagai daya tarik utama dari suatu situs supaya memiliki banyak pengunjung. Biasanya tampilan dari web statis cenderung lebih sederhana, selain sederhana desain ini memiliki kesan klasik.
Sementara itu desain pada web dinamis memiliki tampilan modern dan juga kekinian. Pilihan desainnya juga sangat beragam.
e. Interaksi di Dalam Website
Para pengunjung website statis umumnya tidak bisa melakukan perubahan apapun hanya menikmati konten sejak awal yang sudah disajikan oleh pemilik website tersebut. Sedangkan para pengunjung web dinamis mereka akan cenderung interaktif dikarenakan bisa melakukan perubahan pada website. Perubahan yang dimaksud, pengguna bisa login, berkomentar, share dan sebagainya.
f. Bahasa Pemrogaman yang Digunakan
Bahasa yang digunakan pada situs juga menjadi salah satu faktor pembeda pada web statis dan dinamis. Web statis menggunakan bahasa pemrogaman yang cenderung sederhana seperti CSS dan HTML. Sedangkan pada website menggunakan bahasa yang cenderung lebih kompleks dan bervariasi.
Contoh bahasa pemrogaman yang biasa digunakan web dinamis adalah PHP, ASP, Javascript, dan lain sebagainya.
g. Penggunaan
Pembeda selanjutnya yaitu dari sisi penggunaannya. Web statis biasanya menggunakan tampilan informasi yang tidak perlu adanya interaksi dengan pengunjung. Sedangkan dinamis memerlukan adanya interaksi antara pengunjung dan pemilik website.
h. Proses Pembuatan
Jika dilihat dari proses pembuatannya, web statis cenderung lebih cepat dibuat dibandingkan dinamis. Hal ini dikarenakan web statis tidak memiliki banyak bahasa pemrograman dalam proses pembuatannya.
Berbanding terbalik dengan web dinamis yang memiliki beragam bahasa pemrograman lebih kompleks, sehingga proses pembuatannya pun juga lumayan waktu yang lebih lama.
i. Keamanan
Web statis cenderung memiliki tingkat keamanan yang lebih tinggi daripada web dinamis. Hal ini dikarenakan database yang digunakan oleh website statis diletakkan secara independen atau dari front-end website. Sementara itu tingkat keamanan website dinamis cenderung lebih rendah. Karena hal ini seluruh sistem back-end dan font-end saling terhubung.
Kekurangan dan Kelebihan
Website Statis
Kelebihan
Meski kelihatanya saja web ini merepotkan karena perlu punya coding, tetapi sebenarnya web statis ini memiliki banyak kelebihan, diantaranya:
- Web statis bisa bekerja dengan cepat
- Laman web development lebih fleksibel
- Keamanannya lebih terjamin
- Memungkinkan pengguna untuk menyajikan sebuah konten di beberapa channel tanpa menulis ulang konten.
Kekurangan
- Secara fungsi masih sangat terbatas
- Harus dikelola oleh orang berpengalaman dalam bidang pemrograman
Website Dinamis
Kelebihan
Berikut kelebihan dari website dinamis:
- Pengguna bisa menikmati tampilan yang sesuai dengan kebutuhan(Personalized browsing)
- Maintenance dapat dilakukan dengan mudah
- Menghasilkan pengalaman yang lebih mudah
- Memiliki tampilan situs yang lebih profesional
Kekurangan
- Dalam proses pembuatannya memerlukan biaya dan waktu yang tinggi, serta membutuhkan hosting yang besar untuk menyimoan berbagai file- file web
- Penggunaan teknologi seperti plugin, dan konten yang semakin banyak bisa menurunkan kecepatan website.
Baca Juga
Bisnis Lapangan Futsal, Tips Memulai dan Modalnya